Kimia Medisinal 4

 Sifat Fisiko Kimia Obat

"Vitamin C"

Sifat fisikokimia obat merupakan dasar untuk menjelaskan aktifitas biologis obat karena sifat fisikokimia memegang peranan penting dalam menentukan metode yang tepat untuk formulasi suatu obat, sehingga didapatkan suatu sediaan yang efektif, stabil dan aman. Asam askorbat  atau vitamin C ini adalah vitamin yang paling tidak stabil dari semua vitamin yang mudah rusak selama proses penyimpanan. Asam askorbat sendiri peka terhadap udara dan cahaya dan disimpan dalam wadah tertutup, terlindung dari cahaya.

Link Youtube:

https://youtu.be/0xU_-kCNXzY


Comments

  1. Asam askorbat atau vitamin C ini adalah vitamin yang paling tidak stabil dari semua vitamin yang mudah rusak selama proses penyimpanan. Asam askorbat juga larut dalam air dan tidak larut dalam kloroform. Lalu peka terhadap udara dan cahaya serta disimpan dalam wadah tertutup, terlindung dari cahaya. Tantangan utama dalam pengembangan produk asam askorbat adalah karena ketidakstabilan dan reaktifitasnya yang tinggi.
    1. Bagaimana cara mengatasi tantangan utama tersebut?
    2.Vitamin C mudah rusak karena oksidasi yang dipengaruhi oleh panas, sinar, alkali,
    oksidator, dan katalis tembaga atau basi. Oksidasi vitamin C akan terhambat bila vitamin C dibiarkan dalam keadaan asam dan suhu rendah vitamin C mempunyai sifat asam dan sifat pereduksi yang kuat. Apakah yang menyebabkan sifat-sifat tersebut terjadi?
    3. Mengapa vitamin c tidak stabil dan apa penyebabnya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. 1. Apabila kita ingin membuat sediaan vitamin c, ada beberpaa strategi yang dapat digunakan yaitu dengan modifikasi konstruksi pembawa/carrier dengan bio makromolekul
      1. Chemistry interaction menggunakan Nano partikel kitosan
      Kompleks  kitosan-asam  askorbat  yang  terbentuk  memiliki  kemampuan  pemulungan  oksigen  singlet  yang  tinggi  dan  kemudian  mempertahankan  kapasitas  antioksidan  asam  askorbat  yang  tinggi.  Ukuran  nano  dan  muatan  positif  dari  partikel  sangat  penting  untuk  adsorpsi  mereka  pada  mukosa,  yang  kondusif  untuk  mencapai  tingkat  penyerapan  asam  askorbat  yang  tinggi  oleh  sel  usus.  Nanopartikel  kompleks  kitosan-asam  askorbat  meningkatkan  waktu  tinggal  asam  askorbat  dalam  saluran  pencernaan .  Dibandingkan  dengan  nanopartikel  protein,  nanopartikel  kitosan  memperkuat  interaksi  dengan  asam  askorbat  melalui  interaksi  elektrostatik,  namun  efisiensi  enkapsulasinya  masih  relatif  rendah

      2. Physical barrier
      Physical barrier ini dapat dilakukan dengan cara memodifikasi pembuatan sediaan seperi mikrokapsul, liposom, dan multi9le emulsi
      Sebagai contoh, kita dapat menggunakan physical barrier mikrokapsul dengan teknologi spary drying dengan bahan gom arab akan meningkatkan efek perlindungan terhadap suhu sebesar 90%.


      2.  Asam askorbat bersifat asam karena dari struktur kimia ny terdapat gugus fungsi karboksil -COOH. Sedangkan bersifat pereduksi karena asam askorbat sendiri memang tidak stabil panas, sinar, alkali, oksidator, dan katalis tembaga atau basi, sehingga saat terjadi reaksi oksidasi asam askorbat mudah melepaskan elektron

      3. Karena memang berdasarkan sifat fisikokimia nya, vitamin c sendiri tidak stabil, baik terhadap pH, panas, cahaya, maupun oksidator atau katalis tembagaatau besi. Sebagai contoh, pada pH, dimana asam askorbat ini bersifat asam, sehingga apabila terdapat kenaikan pH, maka itu akan mempercepat laju oksidasi, dan nanti ny asam askorbat semakin cepat terdegradasi menjadi DHA dan selanjutnya menjadi 2,3-diketogulonic acid. Sama hal nya dengan cahaya, apabila terjadi pembentukan radikal bebas akibat sinar UV, maka akan semakin cepat pula hilangnya asam askorbat.

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kimia Medisinal 6

Isolasi Senyawa Bioaktif 6

Isolasi Senyawa Bioaktif 4